Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), kata bakat diartikan sebagai kepandaian, sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir. Sedangkan dalam Bahasa Inggris, bakat sering digambarkan dengan kata “talent” yang berarti kemampuan alami seseorang yang luar biasa akan sesuatu hal atas kemampuan seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain akan sesuatu hal. Secara bahasa (etimologi) kata ”bakat” dalam kamus bahasa Indonesia berarti bekas, kesan, tanda-tanda (bekas luka).

Dalam pendapat ahli menurut William B. Michael dalam Jamal Ma’mur Asmani mendifinisikan bakat dengan an aptitude may be defined as a person’s capcity, or hypotical potential, for acquaisition of certain more or less well defined pattern of behavior involved in the performance of a task respectto wich the individual has had little or no previous training. Yang dialih bahasakan sebagai berikut : “Bakat dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang, atau potensi hipotis, untuk menguasai pola perilaku tertentu yang kurang lebih terdefinisi dengan baik yang terlibat dalam kinerja suatu tugas sehubungan dengan mana individu tersebut hanya mendapat sedikit atau tanpa pelatihan sebelumnya”.

Woodworth dan Marquis menyatakan bahwa Bakat (aptitude) termasuk kemampuan (ability).

Menurut Bingham bakat adalah sesuatu yang telah didapat setelah mendapatkan sebuah pelatihan. Menurut Guilford bakat mencakup tiga dimensi psikologis yaitu dimensi perseptual (meliputi: kepekaan indra, perhatian, orientasi ruang dan waktu), dimensi psikomotor (meliputi: kekuatan, ketepatan, keluwesan) dan dimensi intelektual (meliputi: ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir). Bakat menurut Soegarda Poerbakawatja adalah suatu benih dari suatu sifat yang baru akan tampak nyata jika bakat tersebut mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli pendidikan di atas mengenai pengertian bakat, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan-kemampuan unggul seseorang yang membuat seseorang tersebut memperoleh prestasi, baik dalam satu bidang maupun banyak bidang. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik yang satu dengan yang lain memiliki kapasitas (kemampuan) yang berbeda. Misalnya ada peserta yang hanya berbakat dalam bidang akademik saja dan tidak berbakat di bidang lainnya dan ada peserta didik yang berbakat di bidang akademik juga berbakat di bidang non akademik, misalnya olah raga, seni atau lainnya.

Apabila bakat dibiarkan tanpa adanya usaha untuk mengembangkannya, maka bakat tersebut tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap kehidupan seseorang. Bakat akan menjadi barang mati yang tidak mempunyai kekuatan sama sekali. Oleh karena itu hendaknya terdapat pembinaan dan pelatihan menjadi sarana untuk menghidupkan dan mengembangkan bakat agar menjadi potensi yang dapat dibanggakan dalam dirinya.

Itulah penjelasan pengertian bakat menurut ahli-ahli dibidangnya. Tentunya banyak pendapat yang berbeda, tetapi memberikan masukan bagi kita bahwa bakat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang. Tetapi tidak sedikit orang tidak memahami bakatnya apa? Bahkan istilah “bakat terpendam” sering kita dengar.

Dalam upaya mengembangkan bakat santri MA Raudhatul Mujawwidin, terdapat program kelas Bakat & Minat antara lain :

  1. FOTOGRAFI
  2. HADROH
  3. SENI TARI
  4. VOLI
  5. TAKRAW
  6. TENIS MEJA
  7. SENI VOKAL
  8. SEPAK BOLA

kelas bakat minat ini dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan santri dengan berberapa syarat dan ketentuan dalam pengajuan kelas minat bakat baru. Harapan kami, kelas minat bakat ini dapat menjadi salah satu program pendidikan berkelanjutan dan sebagai monitoring prestasi santri MA Raudhatul Mujawwidin

Penulis : Aldion Visryaldi


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *